Ini beberapa puisi singkat karya aku dan saudara kembarku, Fani Chairani
-----------------------------------------------
Hidupku hanya sebagai lotion nyamuk
Hidupku tak seperti Kamus Bahasa Inggris
Hidupku dan kekuatanku
dalam jiwaku
Hidupku hanyalah hidupku,
yang hanya sebagai hidupku
Tak seperti kolase semu
Yang tercipta di dunia fana
tak seperti embun dan kabut
yang memudarkan semuanya
--------------------------------------
segitiga, segiempat, segilima
dan segi-segi lainnya
segi cinta
yang tak pernah menyatu
di dua hati
--------------------------------------
Kala sore gelap, pertanda hujan
Menandakan hati yang gerimis
Gelisah, tak tenang
Memikirkan,
DI MANA DIA?
-----------------------------------------
Tiada lagi senyuman di matamu
Tiada lagi mentari di jiwamu
Seperi rembulan sabit yang terlihat
Seperti hati yang terhampa
---------------------------------------
Mungkinkah mentari menangis?
Mungkinkah hatiku tersenyum?
Akankah ku bernyanyi bersama dewa dewi?
-----------------------------------------
Makanlah asam garam
Agar mengerti hidup
---------------------------------------
Bayang-bayang semu
Bayang-bayang gelap
sesuatu yang tak pernah nyata
----------------------------------------
Rabu, 29 Juni 2011
Senin, 27 Juni 2011
Cinta
Kulihat seseorang
Di ujung sana
Ku berharap dia menatapku kembali
Inilah tanda jatuh cinta
Ku dekati kamu
Ku ajak kamu mengobrol
Ku mencoba mengenalnya
Inilah saatnya PE-DE-KA-TE
Ku semakin cinta padamu
Ingin rasanya ku milikimu
Akhirnya ku beranikan diri
Menghampirimu, dan berakta
“Maukah kamu jadi pacarku?”
Saat berpacaran
Kita selalu berdua
Tak ada yang bisa
Memisahkan cinta kita
Setelah berapa lama kita berdua
Ternyata kau khianatiku
Ku lihat kau bersamanya
Inilah saatnya patah hati
------------------------------------------------------------------------------
Puisi ini terinspirasi dari pengalaman sendiri dan orang lain.
Di ujung sana
Ku berharap dia menatapku kembali
Inilah tanda jatuh cinta
Ku dekati kamu
Ku ajak kamu mengobrol
Ku mencoba mengenalnya
Inilah saatnya PE-DE-KA-TE
Ku semakin cinta padamu
Ingin rasanya ku milikimu
Akhirnya ku beranikan diri
Menghampirimu, dan berakta
“Maukah kamu jadi pacarku?”
Saat berpacaran
Kita selalu berdua
Tak ada yang bisa
Memisahkan cinta kita
Setelah berapa lama kita berdua
Ternyata kau khianatiku
Ku lihat kau bersamanya
Inilah saatnya patah hati
------------------------------------------------------------------------------
Puisi ini terinspirasi dari pengalaman sendiri dan orang lain.
Tersenyumlah
Di sudut itu
Ada yang sedang berolahraga
Berjalan, maupun kegiatan lain
Mereka semua tersenyum gembira
Pertanda hari yang cerah
Di sudut lainnya
Ada yang bersedih
Entah apa yang dipikirkan
Hari pun menjadi gelap gulita
Wahai semua kawan
Tersenyumlah setiap hari
Agar hari cerah
--------------------------------------------------------------------------
Aku bikin puisi ini saat pelajaran Bahasa Indonesia, materinya membuat puisi berdasarkan apa yang dilihat.
Ada yang sedang berolahraga
Berjalan, maupun kegiatan lain
Mereka semua tersenyum gembira
Pertanda hari yang cerah
Di sudut lainnya
Ada yang bersedih
Entah apa yang dipikirkan
Hari pun menjadi gelap gulita
Wahai semua kawan
Tersenyumlah setiap hari
Agar hari cerah
--------------------------------------------------------------------------
Aku bikin puisi ini saat pelajaran Bahasa Indonesia, materinya membuat puisi berdasarkan apa yang dilihat.
Tak Boleh Menyerah
Saat mendapat nilai bagus
Aku berbahagia, gembira, dan puas
Aku pun merasa sombong
Merasa diriku yang paling hebat
Saat mendapat nilai jelek
Aku langsung melecek-lecekkan kertas itu
Dan aku sempat berniat untuk membuang kertas itu
Tapi aku membatalkan niat itu
karena nilai ulangan harus disimpan di tempat yang rapih
Aku mengecam diriku yang paling bodoh
Aku langsung menyerah begitu juga
Teman, jangan tiru aku yang seperti itu
Yang merasa sombong saat mendapat nilai bagus
Mudah menyerah saat sedih
Jadilah diri kalian yang sabar dalam menghadapi apapun
Dan diri kalian yang mempunyai jiwa yang tidak sombong
Kalian tak boleh menyerah
Jika kau punya jiwa pantang menyerah
Kalian harus pertahanin itu
Tapi ingat, kalian jangan sombong saat mendapat nilai bagus
Jika nilai kalian jelek
Kalian tak boleh menyerah
-------------------------------------------------------------------------------
Aku bikin puisi ini berdasarkan pengalaman pribadi. Puisi ini aku tujukan untuk teman-teman sekelasku di 8G. Puisi ini udah aku tempel di mading kelasku.
Aku berbahagia, gembira, dan puas
Aku pun merasa sombong
Merasa diriku yang paling hebat
Saat mendapat nilai jelek
Aku langsung melecek-lecekkan kertas itu
Dan aku sempat berniat untuk membuang kertas itu
Tapi aku membatalkan niat itu
karena nilai ulangan harus disimpan di tempat yang rapih
Aku mengecam diriku yang paling bodoh
Aku langsung menyerah begitu juga
Teman, jangan tiru aku yang seperti itu
Yang merasa sombong saat mendapat nilai bagus
Mudah menyerah saat sedih
Jadilah diri kalian yang sabar dalam menghadapi apapun
Dan diri kalian yang mempunyai jiwa yang tidak sombong
Kalian tak boleh menyerah
Jika kau punya jiwa pantang menyerah
Kalian harus pertahanin itu
Tapi ingat, kalian jangan sombong saat mendapat nilai bagus
Jika nilai kalian jelek
Kalian tak boleh menyerah
-------------------------------------------------------------------------------
Aku bikin puisi ini berdasarkan pengalaman pribadi. Puisi ini aku tujukan untuk teman-teman sekelasku di 8G. Puisi ini udah aku tempel di mading kelasku.
Pesona Keindahanmu
Setiap pagi
Semilir angin ku rasakan
Hingga ku terbangun dari tidurku
Pohon kelapa berbuah
Pasir putih dan bersih
Gelombang pasang dan surut
Ku tatap pesona indahmu
Beribu-ribu manusia
Dari pelosok barat hingga timur
Ingin melihat keelokanmu
Saat terbenamnya sang fajar
Inilah ungkapan tersiratku
Tentang pesona keindahanmu
Yang tak mungkin disuratkan
Dan tak mungkin diungkapkan
-------------------------------------------------------------------
Aku buat puisi ini waktu aku kelas 7, saat ada tugas membuat puisi tentang keindahan alam.
Semilir angin ku rasakan
Hingga ku terbangun dari tidurku
Pohon kelapa berbuah
Pasir putih dan bersih
Gelombang pasang dan surut
Ku tatap pesona indahmu
Beribu-ribu manusia
Dari pelosok barat hingga timur
Ingin melihat keelokanmu
Saat terbenamnya sang fajar
Inilah ungkapan tersiratku
Tentang pesona keindahanmu
Yang tak mungkin disuratkan
Dan tak mungkin diungkapkan
-------------------------------------------------------------------
Aku buat puisi ini waktu aku kelas 7, saat ada tugas membuat puisi tentang keindahan alam.
Roda Negeriku
Inilah roda negeriku...
Hanya kelam di masa lampau
Penjajah datang silih berganti
Ingin merampas kekayaan itu
Dengan tekad bulat pahlawanku
Kini negaraku telah merdeka
Merdeka dari para perampas
Yang ingin merebut negeriku
Negeriku sebenarnya belum merdeka...
Dari kemiskinan, kejahatan, dan sebagainya
Semua bisa terlihat
Dari sabang sampai merauke
Bisakah kita rubah negeri ini
Menjadi lebih baik
Kalau kita mampu
Kita pasti bisa merubahnya
Roda negeri yang bahagia
-------------------------------------------------------------------
Puisi ini juga dibuat saat saya kelas 7. Sama seperti puisi yang saya tulis sebelum ini, yang berjudul "Pesona Keindahanmu"
Tapi saya lupa tema puisi ini apa.
Hanya kelam di masa lampau
Penjajah datang silih berganti
Ingin merampas kekayaan itu
Dengan tekad bulat pahlawanku
Kini negaraku telah merdeka
Merdeka dari para perampas
Yang ingin merebut negeriku
Negeriku sebenarnya belum merdeka...
Dari kemiskinan, kejahatan, dan sebagainya
Semua bisa terlihat
Dari sabang sampai merauke
Bisakah kita rubah negeri ini
Menjadi lebih baik
Kalau kita mampu
Kita pasti bisa merubahnya
Roda negeri yang bahagia
-------------------------------------------------------------------
Puisi ini juga dibuat saat saya kelas 7. Sama seperti puisi yang saya tulis sebelum ini, yang berjudul "Pesona Keindahanmu"
Tapi saya lupa tema puisi ini apa.
Kaulah Bintangku
Waktu terbit sang fajar dan terbenamnya...
Bintangku hanyalah dirimu... Walaupun masih banyak bintang lain...
Bagiku, kaulah bintangku,
Bintang yang selalu menghiburku...
Saat gelap dan terang, saat suka dan dukaku...
Andaikan ku dapat bertemu, ku ingin memelukmu...
Mungkin itu anugerah terindah dalam hidupku, yg tidak akan kulupakan...
Bintangku...
Janganlah putus asa, jangan menyerah
Gapailah citamu setinggi-tingginya...
Kaulah penghiburku, kaulah penyemangatku...
Tanpamu, ku tak bisa tersenyum, tak bisa tertawa, tak bisa bahagia...
Bintangku hanyalah dirimu... Walaupun masih banyak bintang lain...
Bagiku, kaulah bintangku,
Bintang yang selalu menghiburku...
Saat gelap dan terang, saat suka dan dukaku...
Andaikan ku dapat bertemu, ku ingin memelukmu...
Mungkin itu anugerah terindah dalam hidupku, yg tidak akan kulupakan...
Bintangku...
Janganlah putus asa, jangan menyerah
Gapailah citamu setinggi-tingginya...
Kaulah penghiburku, kaulah penyemangatku...
Tanpamu, ku tak bisa tersenyum, tak bisa tertawa, tak bisa bahagia...
Aku Takkan Melupakanmu
Aku ingin engkau selalu ada disini
Tuk menemaniku
Di saat sepi
Saat ku sendiri
Aku ingin kita selalu bersama
Tapi, tak mungkin kita bersama lagi
Jarak dan waktu telah memisahkan kita
Dan kini kamu telah meninggalkanku
Untuk selamanya
Aku tidak bisa melupakan dirimu
Walaupun kita telah berpisah
Aku takkan melupakanmu
Dan ku yakin kita akan bertemu lagi suatu saat nanti
Tuk menemaniku
Di saat sepi
Saat ku sendiri
Aku ingin kita selalu bersama
Tapi, tak mungkin kita bersama lagi
Jarak dan waktu telah memisahkan kita
Dan kini kamu telah meninggalkanku
Untuk selamanya
Aku tidak bisa melupakan dirimu
Walaupun kita telah berpisah
Aku takkan melupakanmu
Dan ku yakin kita akan bertemu lagi suatu saat nanti
Puisi tentang bunda (belum tau judulnya)
Ini puisi tentang bunda, tapi saya belum kasih judul. Ini puisinya.
*****
Perjuanganmu begitu berat
Hingga ku bisa melihat dunia
Mungkin diantara hidup dan mati
Dirimu saat itu
Kau merawatku hingga sekarang
Kini, hati baru bergerak membalasnya
Membalas jasami
Tak mungkin lagi membalasnya
Sudah terlambat!
Hanya bisa menangis pilu sehari semalam
Mengingat memo lama
Teringat pertengkaranku dengannya
Dinding menjadi saksi pertengkaran ini
Ketika itu ia berkata
"Rajin sekali kamu, jam 9 baru bangun"
Aku melemparkan guling ke hadapannya
Ia langsung keluar dan menangis
Matahari merangkak dari Timur ke Barat berganti
Datanglah dewi malam bersinar terang
Bulan tersenyum melihat kita berdua
Telah damai untuk selamanya
*****
Perjuanganmu begitu berat
Hingga ku bisa melihat dunia
Mungkin diantara hidup dan mati
Dirimu saat itu
Kau merawatku hingga sekarang
Kini, hati baru bergerak membalasnya
Membalas jasami
Tak mungkin lagi membalasnya
Sudah terlambat!
Hanya bisa menangis pilu sehari semalam
Mengingat memo lama
Teringat pertengkaranku dengannya
Dinding menjadi saksi pertengkaran ini
Ketika itu ia berkata
"Rajin sekali kamu, jam 9 baru bangun"
Aku melemparkan guling ke hadapannya
Ia langsung keluar dan menangis
Matahari merangkak dari Timur ke Barat berganti
Datanglah dewi malam bersinar terang
Bulan tersenyum melihat kita berdua
Telah damai untuk selamanya
Minggu, 26 Juni 2011
Selamat datang di blog saya
Selamat datang di blog saya. Di sini kalian bisa melihat dan membaca puisi karya saya.
Kalau puisi saya mau buat tugas sekolah, silahkan. Tapi jangan lupa cantumkan nama saya. Hehehe...
Terus, beberapa kumpulan puisi saya yang ada di blog ini di-copy dari blog saya yang sebelumnya.
Kalau puisi saya mau buat tugas sekolah, silahkan. Tapi jangan lupa cantumkan nama saya. Hehehe...
Terus, beberapa kumpulan puisi saya yang ada di blog ini di-copy dari blog saya yang sebelumnya.
Langganan:
Postingan (Atom)