Ini puisi tentang bunda, tapi saya belum kasih judul. Ini puisinya.
*****
Perjuanganmu begitu berat
Hingga ku bisa melihat dunia
Mungkin diantara hidup dan mati
Dirimu saat itu
Kau merawatku hingga sekarang
Kini, hati baru bergerak membalasnya
Membalas jasami
Tak mungkin lagi membalasnya
Sudah terlambat!
Hanya bisa menangis pilu sehari semalam
Mengingat memo lama
Teringat pertengkaranku dengannya
Dinding menjadi saksi pertengkaran ini
Ketika itu ia berkata
"Rajin sekali kamu, jam 9 baru bangun"
Aku melemparkan guling ke hadapannya
Ia langsung keluar dan menangis
Matahari merangkak dari Timur ke Barat berganti
Datanglah dewi malam bersinar terang
Bulan tersenyum melihat kita berdua
Telah damai untuk selamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar